Kway Teow Daging adalah salah satu sajian mi yang sangat
disukai di berbagai negara Asia Tenggara, khususnya Malaysia, Indonesia, dan Singapura. Menggabungkan kelezatan mi beras pipih (kway teow) dengan irisan daging sapi yang lembut dan bumbu yang kaya rasa, hidangan ini menjadi favorit baik di warung kaki lima maupun restoran berbintang. Dengan tekstur mi yang kenyal, aroma khas kecap dan bawang putih, serta rasa gurih dari daging yang dimasak dengan sempurna, Kway Teow Daging menawarkan kombinasi cita rasa yang menggugah selera. Artikel ini akan membahas asal-usul makanan ini, cara memasaknya, dan alasan mengapa Kway Teow Daging begitu terkenal di kalangan pencinta kuliner.
Asal-Usul dan Popularitas Kway Teow
Sejarah Kway Teow di Asia Tenggara
Kway Teow berasal dari Tiongkok dan dibawa ke Asia Tenggara oleh para imigran Hokkien dan Teochew. Dalam bahasa Tionghoa, “kway teow” berarti mi beras pipih. Seiring berjalannya waktu, masakan ini beradaptasi dengan bahan-bahan lokal dan cita rasa masyarakat setempat, melahirkan berbagai variasi yang unik dan menggoda. Di Malaysia dan Singapura, kway teow paling dikenal dalam bentuk “Char Kway Teow” – mi yang ditumis dengan kecap asin, telur, udang, dan tauge. Sementara itu, versi yang menggunakan daging sapi sebagai bahan utama, seperti Kway Teow Daging, semakin populer karena menawarkan cita rasa yang berbeda dan lebih gurih.
Kepopuleran Kway Teow Daging
Kway Teow Daging kini menjadi menu wajib di banyak tempat makan, terutama yang menyajikan masakan Melayu atau fusion. Kepopulerannya tidak terlepas dari kombinasi rasa dan tekstur yang sangat cocok di lidah masyarakat Asia Tenggara. Selain itu, hidangan ini juga mudah dimodifikasi—baik dalam hal tingkat kepedasan, jenis sayuran, hingga pilihan protein seperti ayam atau seafood.
Bahan dan Cara Membuat Kway Teow Daging
Bahan-Bahan Utama
Untuk menyajikan Kway Teow Daging yang lezat, bahan-bahan berikut biasanya digunakan:
Kway teow (mi beras pipih, segar atau kering)
Daging sapi (biasanya bagian has dalam atau sandung lamur, diiris tipis)
Bawang putih cincang
Bawang merah iris tipis
Sawi hijau atau caisim
Tauge (opsional)
Kecap manis dan kecap asin
Saus tiram
Merica, garam, dan kaldu bubuk
Minyak untuk menumis
Langkah-Langkah Memasak
Persiapan Daging: Iris daging sapi dengan tipis dan marinasi dengan sedikit kecap asin, merica, dan bawang putih. Diamkan selama 15–30 menit agar bumbu meresap.
Tumis Bumbu: Panaskan sedikit minyak dalam wajan. Tumis bawang putih dan bawang merah hingga tercium harum.
Masak Daging: Masukkan daging sapi ke dalam wajan dan tumis hingga berubah warna dan matang merata.
Masukkan Sayuran: Tambahkan sayur sawi dan tauge. Aduk cepat hingga sayur layu.
Tambahkan Mi: Masukkan kway teow dan aduk rata dengan bumbu dan daging.
Bumbui: Tambahkan kecap manis, kecap asin, saus tiram, dan kaldu bubuk sesuai selera. Aduk hingga mi terlapisi bumbu dengan merata dan terlihat mengkilap.
Sajikan: Angkat dan sajikan dalam kondisi panas. Bisa diberi taburan bawang goreng dan irisan cabai rawit sebagai pelengkap.
Variasi dan Tips Menikmati Kway Teow Daging
Variasi Populer
Meski versi daging sapi sangat terkenal, beberapa variasi Kway Teow yang juga tidak kalah lezat antara lain:
Kway Teow Daging Kuah: Menggunakan kaldu sapi untuk menciptakan rasa berkuah yang gurih dan menghangatkan.
Kway Teow Goreng Pedas: Ditambahkan sambal atau cabai untuk para pecinta rasa pedas.
Kway Teow Seafood: Mengubah daging sapi dengan udang, cumi, atau kerang untuk rasa laut yang menyegarkan.
Selain itu, untuk pencinta makanan sehat, kway teow dapat diganti dengan versi mi beras organik atau tanpa gluten, dan sayuran bisa ditambahkan lebih banyak.
Cara Terbaik Menikmati
Kway Teow Daging paling enak disantap ketika hangat, disajikan dengan acar mentimun atau kerupuk sebagai pelengkap. Secangkir teh tarik atau es limau juga pas untuk menemani hidangan ini.
Bagi yang menyukai rasa gurih manis, menambahkan sedikit kecap manis ekstra atau sambal dapat memperkaya cita rasa. Sementara itu, untuk pengalaman makan yang lebih autentik, nikmati langsung dari piring panas (hot plate) agar aroma bumbu tetap terjaga.